Title : Doko De Shiawase ?
Author : R-U
Cast :
- Saikou Rie
-
Shinichi
Yama
-
Mizumi
Hanase
-
Azuki
Tamoto
-
Youja
Nagata
-
Samazama
Lee
-
Hyun Ra
Azayaka
Chapter : 1
***
“Murid – muridku
tercinta, tersayang dan terbaik hari ini merupakan hari yang membahagiakan
untuk kita semua. Maka dari itu kita patut bersyukur pada Tuhan karena
beliaulah kita dapat mengadakan acara ini. Baiklah aku berdiri disini tentunya
kalian sudah tahu bahwa hari ini aku akan mengumumkan kejuaraan atas ujian
semester genap. Aku berharap kalian semua tenang, ok.” Sedikit basa basi dari seorang
wanita berperawakan tinggi dan rambutnya yang berkilau hitam pendek, serta
memakai blezer hitam dan tak lupa memakai highills sangat rapi yang merupakan kepala sekolah 1000 years High School, Hyun Ra Azayaka, untuk membuka acara, karena
beliau memang tidak suka membuang-buang waktu.
Memang sangat
jarang sekali seorang kepala sekolah dikepalai oleh seorang wanita dikarenakan emansipasi
terhadap zaman reformasi ini. Dan beliau pun lebih suka jika dipanggil presdir
Hyuna malah itu memang keinginannya dikarenakan ia adalah seorang Kpopers jadi ia
sedikit terjerumus. dan memang ada hubungannya bahwa sebagian penduduk di
Jepang berbangsa Korea. Ada fakta yang mengatakan bahwa iapun keturunan Jepang
dan Korea. Hhh`` terserahlah.
Para siswanya pun
memakai jas berwarna merah tua dan berdasi sangat rapi, sehingga nampak sekali
bahwa mereka adalah titisan dan bibit 1000 years high school. Mereka juga
sangat antusias menantikan pengumuman
kejuaraan diauditorium, dan…tak ada seorangpun yang berbicara, suasana nampak
tenang dan damai. Bersamaan dengan itu Presdir
Hyuna mengambil selembaran kertas yakni daftar nama-nama juara umum siswa 1000
Years High School.
Mengapa dinamakan
1000 years School? Kalian tahu? Karena sekolah ini hanya menerima siswa hingga
1000 saja tidak kurang tidak juga lebih, bahkan pihak sekolah rela mengeluarkan
seseorang yang berprestasi tahun lalu karena ia berada diurutan ke 1001. Gedung
ini terletak dikota Shibuya dan bangunannya cukup megah dan disertai fasilitas
yang amat mendukung didalamnya. Terdapat beberapa bagian yang menjadi tempat favorit
para siswa 1000 years high school, salah satunya taman sekolah yang berukuran
kurang lebih 1,5 hektar…yah cukup luas. Taman ini terletak dibelakang gedung
sekolah dan juga terdapat tatanan tumbuh-tumbuhan aneh yang tak dimiliki oleh
semua sekolah yang artinya hanya 1000 years yang memilikinya.
“Baiklah..Langsung
saja kuumumkan juara umum ketiga diraih oleh Sora Habayashi dari kelas 3-A,
harap untuk maju kedepan.” Semua siswapun bertepuk tangan dengan rasa
penasaran. Seorang pria dengan warna rambut brown-red itupun segera naik ke
podium.
“Juara kedua yaitu
Murao Ayumi dari kelas 2-B silakan maju kedepan.” Kemudian disusul oleh wanita
berambut ikal sebahu untuk maju kedepan. Para siswapun tak henti-hentinya
bertepuk tangan.
“Dan…Inilah yang
kita tunggu-tunggu, sang juara pertama 1000 years high school. Juara pertama
diraih oleh……” Semua siswa tampak tegang untuk menantikan siapa yang mendapat
juara pertama. “juara pertama diraih oleh Saikou Rie dari kelas 1-B, ya..beri
tepuk tangan yang meriah… silakan saudari Saikouu Rie dipersilakan maju
kedepan.” Presdir Hyuna mempersilakannya.
Mulailah terdengar gumaman
para siswa karena saking penasarannya siapa sang juara satu tersebut. Seorang
wanita tinggi semampai kira-kira 168cm, berambut panjang nan lurus sepinggang
berwarna coklat diikat satu, juga hidung yang mancung , berkulit putih, sehalus
bayi serta matanya yang berwarna abu-abu dan memakai kacamata sehingga nampak
sekali ia memang orang pintar. Iapun terbangun dari tempat duduknya yang
terletak hampir tepi pintu keluar dan ia berjalan menuju podium dengan rasa tegang,
nervous, badannyapun terasa gemetar tak karuan rasanya.
“Heee? Dia seorang
wanita? Yang benar saja? Kukira nama itu milik seorang pria ?!” ucap salah
seorang siswa dari kelas 3-B. “Sou ka, dia juga berasal dari kelas 1, hebat
sekali dia. Cantik pula.” Seorang siswa disampingnya juga ikut berkomentar.
Semua siswa diauditorium terlihat heran sekaligus takjub pada sang juara 1
tersebut.
“Silakan aku akan
beri kesempatan pada masing-masing siswa untuk memberikan sambutan.” Presdir
Hyunapun mempersilakan ketiga juara tersebut untuk berbicara atau lebih
tepatnya memberi sambutan.
Sang juara 3 pun
mulai berbicara “Aaa…aku sangat bersyukur sekali atas apa yang kudapat hari ini
terima kasih pada semuanya yang telah mendukungku.” Pria itu mengakhiri
sambutannya sambil membungkuk.
“Silakan nona Murao
Ayumi giliranmu.”
“Oh ya…ku ingin
mengucapkan banyak terima kasih pada orangtuaku karena merekalah aku bisa
melakukan yang terbaik kali ini, arigatou gozaimasu, Okasan to Otousan J” Senyum sumringah
melebar dari bibir wanita itu.
“Ya…ini dia sang
juara pertama kita Saikou Rie, aku ingin mendengarmu bicara, berikan yang
terbaik, ok.” Presdir Hyuna memberikan mic nya pada Rie, dan iapun memulainya.
Hhhh~….hembusan
nafas tegang yang pertama kali ia lontarkan.
“….Thank you very
much for you all..i’m so proud to stand here and…I really appreciated. I wish
you also can do the best for your mind. Thanks.”
OVER…..
***
Musim dingin dimulai….
#Sekolah
“Ya Tuhan….aku
harap aku tidak telat hari pertama ini, berkati aku ya tuhan…” Seorang wanita memakai
sweter berwarna pink, berambut hitam pekat sebahu, berjalan amat terburu-buru
sambil berdoa dikoridor sekolah menuju ruang kelas 2-B. Oh my god tanpa sengaja…seseorangpun
menabraknya…
Bugh…!!
“Ah…Ya Tuhan…Selamatkan
aku!”
“…Daijoubu desuka?”
Terciptalah seseorang pria memakai jaket coklat gelap juga syal berwarna putih
melingkar dilehernya, yang juga memiliki tidy hair berwarna brown-red dan wajah
nan tampan seperti Miura Haruma menyapanya.
“Hhh` nandemonai…Eh?
Anata wa dare desuka? Seperti orang baru.”
“Watashi Shinichi Yama
desu. Iya… aku baru pindah dari Yamaguchi sebulan yang lalu.” Pria itupun
memperkenalkan diri dan mengulurkan tangan mengajak bersalaman pada wanita itu
sambil tersenyum.
“Ah sou ka..Watashi
Mizumi Hanase desu.” Hanasepun membalas uluran tangannya. Dan ia mulai bertanya
lagi.
“Oh ya, Kau dari
kelas mana?”
“Aku dikelas 2-B.”
“Ah…Hontou? Kalo
begitu kau satu kelas denganku….
“……”
“ Ayo kita harus
segera masuk kelas, sebentar lagi dimulai.” Senyum bahagia yang pertama kali ia
persembahkan pada Yama. Inilah senyum
persahabatan J
#Ruang kelas 2-B….
Suasana ruang kelas
2-B terlihat begitu ramai, hanya beberapa orang yang terlihat hanya terdiam,
baca buku, dan…melamun paling mengasyikan…hah
apa itu melamun paling mengasyikan?
“Ohayoo minna….”
Seru Hanase dengan ramahnya ketika memasuki ruang kelas. Dan tanpa sengaja
iapun melihat sesosok Azuki Tamoto yang pernah satu kelas sekaligus satu
permainan dengannya ketika kelas 1 bahkan
ketika mereka di SMP, tentunya mereka sangat akrab sekali.
“Ah…Mizumi!!”
“Azuki ? hh` tak
kusangka kita satu kelas lagi..tak ada habisnya ya Tuhan…Selamatkan aku T_T.”
dia mengucapkannya sambil mengeluh.
“Kami-sama help.”
Dengan polosnya Yama ternyata menyimak doa Hanase.
“Mizumi…Apa kau
tahu? Saikouu Rie satu kelas dengan kita..” Azuki berbisik pada Hanase hingga telinga Hanase nyaris menempel pada
bibir Azuki.
“Nani? Sou desuka?
Lalu kenapa?”
“Dia itu kan si
orang jenius 1000 years high school”
“Lalu? Aku mau
berteman dengannya lagipula kita sama-sama wanita jadi aku tidak perlu takut.
Wlee..:p”
“-____- (tuhan tak
memberkatimu).”
……………………………..
“Anata no namae wa
dare desuka? ” Azuki mencoba bertanya pada Yama lebih jelasnya mengajaknya
berkenalan.
“Ah? Ore? Shinichi
Yama.”
“Ore ba Azuki
Tamoto, Yoroshiku :3…(haha agak lebay dikit Azukinya…biasanya cowok jarang pake
yoroshiku wkwkwk kaya cewek.)
#makan siang….
“Mizumi…apa kau
sudah kenalan dengan si jenius itu?”
“Mada…aku belum
sempat.” Jawab Hanase sambil menyeruput cup minumannya.
“Hee? Apa maksudmu?
Tapi sepertinya dia tidak keluar untuk makan siang.”
“…Kau
mempedulikannya?”
“Hanya bertanya…”
Jawab Azuki sambil melirik kesekitar. Lalu iapun menemukan sesosok Saikouu Rie
berjalan menuju mejanya.
“Ah…itu dia, aku akan
coba dekati dia…jaa..” Tiba-tiba Hanase melintas pergi menemui Rie.
“……?………?………?….”
“Konnichiwa…Saikouu
Rie-chan. (Oh my gosh…dia cantik sekali
seperti Anastasya shpagina)”
“Oh hai.” (‘hai’ disini bukan menyapa tapi artinya
bahasa indonesianya ‘ya’.) Dengan
dinginnya Rie menjawab tanpa melihat wajah Hanase.
Ck!...(dinginnya
dia ya Tuhan….) Hanase mendesah dalam hatinya.
“Boleh aku duduk
disini denganmu?”
“Hai…” Tragisnya
jawaban yang diberikan Rie pada Hanase. Dengan beraninya Hanase memperkenalkan
diri.
“Um…Watashi Mizumi Hanase
desu, yoroshiku..” Senyuman ramah tertepis dari bibir manisnya Hanase tentunya
untuk Rie.
“Hai…Sepertinya kau
sudah tahu namaku, Mizumi-chan.” Lagi-lagi adegan tragis menimpa Hanase yang
sudah terlihat lengah berbicara dengan Rie, tapi masih untung Rie sempat
menyebut namanya, ia tak mau menyerah begitu saja, Tuhan bersamanya.
“Oh ya…kau dan aku
berada dikelas yang sama jadi kalau tidak keberatan aku mau menjadi temanmu.”
Pertanyaan yang sedikit berbelit “_”.
“Tak masalah.”
Mulai tersenyum
lebar… “Domo, arigatou ne Rie-chan.”
Jawabannya…Hanya
mengangguk. ’Sakit…T_T’. Hanase merasa ada yang menusuk hatinya barusan.
***
Kringg……………… ’dipersilakan kepada seluruh siswa 1000
years school ntuk meninggalkan gedung sekolah’.
Memang benar,
sekolah ini cukup populer di Shibuya dengan alasan jumlah siswanya yang sangat
terbatas, dan juga sekolah ini memiliki seperangkat teknologi bel sekolah yang
cukup modern.
#pulangsekolah….
Semua siswa 1000
years high school telah selesai jam pelajaran dan semuanya segera meninggalkan
sekolah. Sekarang memang musim dingin tapi beruntung tidak turun salju sehingga
mereka bisa pulang dengan cepat dan selamat.
“Bagaimana
perkenalanmu dengan Saikouu Rie?” Shinichi mencoba bertanya pada Hanase atas
event saat makan siang.
“Huh…sangat
menegangkan, tapi lumayan dapat hasil..Tuhan bersamaku aku yakin.” Mimik muka
Hanase terlihat menyedihkan setelah peristiwa itu.
“?? Kau mengajaknya
berteman?” Azukipun tak ingin ketinggalan topik.
“Sou da. Meskipun
ia hanya mengangguk tapi setidaknya dia meresponku.”
“Apa?? Hanya
mengangguk? Apa tak ada jawaban lain selain mengangguk?” Emosi Azuki hampir meningkat
20%.
“Menggeleng…”
Hanase menjawab dengan polosnya.
“Heee? Apa maksudmu
Mizumi? Kau serius?”
“Tidak…Hanya
lelucon.”
“-____-”
“Dia seperti apa?”
Shinichi kembali bertanya karena rasa penasarannya. Namun kali ini ia terlihat
sangat antusias.
“Dingin…Egois dan
keras kepala…aku tahu itu.” Azuki memutuskan jawaban sendiri sambil melipat
kedua tangannya.
“Hei…Apa maksudmu…
jangan sembarangan mengambil keputusan kau belum tahu siapa dia bicarapun
belum…Aku masih meragukannya shinichi.”
“Naruhodo…”
***
Hari ini…hari
Selasa, musim dingin…tapi tak menutup kemungkinan untuk para siswa
bermalas-malasan pergi kesekolah. Salju tebal menutupi semua permukaan kota. Dan
apakah hari ini akan menghasilkan kisah yang berbeda untuk Saikouu Rie dan
teman-temannya, apakah akan membosankan? Menyenangkan? Atau melelahkan?
Setelah seminggu
dari awal semester 3 berlalu, akhirnya semua siswa kelas 2-B sudah terlihat
sangat akrab satu sama lain, bahkan mereka sempat membuat suatu komunitas
dikelas…-____-
Terdengar disekeliling
koridor sekolah desahan 2 orang siswi
1000 years high school yang seharusnya tak perlu didengar, tapi…itu tidak
mungkin.
“Aku baru tahu kalo
seorang gadis jenius itu ternyata dingin
juga sombong…” ucap salah seorang siswi dari kelas 2-D, Miya Shigawa.
“Maksudmu Saikouu
Rie?” Tanya seorang temannya yang sedang mendampinginya, Aita Naumi.
“Aku sangat tidak
ingin melihat wajahnya…Kau tahu semua siswa disini membicarakannya karena dia
itu type orang yang sulit diajak bicara juga tak pernah senyum dan sedikit
sekali respon. Aku begitu sangat menyesal ketika aku tawari makan bersama
ketika itu. Cih!” Miya mendengus kesal karena
peristiwa dikantin sekolah waktu itu.
“Wanita itu yang
kau maksud Miya?” Aita menunjuk kearah Rie yang tepat akan melewati mereka.
Sssseeeeeeeeeettt…………..
“Kurasa koridor ini
hanya diperuntukan pada orang jenius macamnya…tapi percuma saja jika ia tidak
menghargai setiap orang yang ada disekitarnya.” Tatapan muka sinis yang
diciptakan Miya nyaris membuat temannya, Aita, phobia, ‘seram’ bahkan lebih
seram dibandingkan hantu sadako.
“…………………”
Sayangnya Rie tak
merespon atau menengok sedikitpun, ia hanya cukup mendengarnya sedikit tak
lebih dari 3 detik. Rie tetap focus pada tujuannya karena memang ia selalu tergesa-gesa.
Dia lebih baik terlihat seperti orang dungu daripada harus tidak mengabaikan
setiap celotehan para siswa yang benar-benar seperti firework dengan cipratan api
tingkat tinggi.
“……Kau lihat kan
Aita? Seperti itukah orang pintar? Aku membencinya! Ck!” Wanita itu mendengus
sebal.
***
‘atittudes in anyone
don’t always nature’
(Author)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar