Kamis, 22 Januari 2015

Doko De Shiawase (Chapter 1)



Title      : Doko De Shiawase ?
   Author   : R-U
   Cast       :   -  Saikou Rie
      -   Shinichi Yama
      -   Mizumi Hanase
      -   Azuki Tamoto
      -   Youja Nagata
      -   Samazama Lee
      -   Hyun Ra Azayaka

       Chapter : 1


***

“Murid – muridku tercinta, tersayang dan terbaik hari ini merupakan hari yang membahagiakan untuk kita semua. Maka dari itu kita patut bersyukur pada Tuhan karena beliaulah kita dapat mengadakan acara ini. Baiklah aku berdiri disini tentunya kalian sudah tahu bahwa hari ini aku akan mengumumkan kejuaraan atas ujian semester genap. Aku berharap kalian semua tenang, ok.” Sedikit basa basi dari seorang wanita berperawakan tinggi dan rambutnya yang berkilau hitam pendek, serta memakai blezer hitam dan tak lupa memakai highills sangat rapi yang merupakan  kepala sekolah 1000 years High School,  Hyun Ra Azayaka, untuk membuka acara, karena beliau memang tidak suka membuang-buang waktu.

Memang sangat jarang sekali seorang kepala sekolah dikepalai oleh seorang wanita dikarenakan emansipasi terhadap zaman reformasi ini. Dan beliau pun lebih suka jika dipanggil presdir Hyuna malah itu memang keinginannya dikarenakan ia adalah seorang Kpopers jadi ia sedikit terjerumus. dan memang ada hubungannya bahwa sebagian penduduk di Jepang berbangsa Korea. Ada fakta yang mengatakan bahwa iapun keturunan Jepang dan Korea. Hhh`` terserahlah.

Para siswanya pun memakai jas berwarna merah tua dan berdasi sangat rapi, sehingga nampak sekali bahwa mereka adalah titisan dan bibit 1000 years high school. Mereka juga sangat  antusias menantikan pengumuman kejuaraan diauditorium, dan…tak ada seorangpun yang berbicara, suasana nampak tenang dan damai. Bersamaan dengan itu  Presdir Hyuna mengambil selembaran kertas yakni daftar nama-nama juara umum siswa 1000 Years High School.
Mengapa dinamakan 1000 years School? Kalian tahu? Karena sekolah ini hanya menerima siswa hingga 1000 saja tidak kurang tidak juga lebih, bahkan pihak sekolah rela mengeluarkan seseorang yang berprestasi tahun lalu karena ia berada diurutan ke 1001. Gedung ini terletak dikota Shibuya dan bangunannya cukup megah dan disertai fasilitas yang amat mendukung didalamnya. Terdapat beberapa bagian yang menjadi tempat favorit para siswa 1000 years high school, salah satunya taman sekolah yang berukuran kurang lebih 1,5 hektar…yah cukup luas. Taman ini terletak dibelakang gedung sekolah dan juga terdapat tatanan tumbuh-tumbuhan aneh yang tak dimiliki oleh semua sekolah yang artinya hanya 1000 years yang memilikinya.


“Baiklah..Langsung saja kuumumkan juara umum ketiga diraih oleh Sora Habayashi dari kelas 3-A, harap untuk maju kedepan.” Semua siswapun bertepuk tangan dengan rasa penasaran. Seorang pria dengan warna rambut brown-red itupun segera naik ke podium.
“Juara kedua yaitu Murao Ayumi dari kelas 2-B silakan maju kedepan.” Kemudian disusul oleh wanita berambut ikal sebahu untuk maju kedepan. Para siswapun tak henti-hentinya bertepuk tangan.

“Dan…Inilah yang kita tunggu-tunggu, sang juara pertama 1000 years high school. Juara pertama diraih oleh……” Semua siswa tampak tegang untuk menantikan siapa yang mendapat juara pertama. “juara pertama diraih oleh Saikou Rie dari kelas 1-B, ya..beri tepuk tangan yang meriah… silakan saudari Saikouu Rie dipersilakan maju kedepan.” Presdir Hyuna mempersilakannya.

Mulailah terdengar gumaman para siswa karena saking penasarannya siapa sang juara satu tersebut. Seorang wanita tinggi semampai kira-kira 168cm, berambut panjang nan lurus sepinggang berwarna coklat diikat satu, juga hidung yang mancung , berkulit putih, sehalus bayi serta matanya yang berwarna abu-abu dan memakai kacamata sehingga nampak sekali ia memang orang pintar. Iapun terbangun dari tempat duduknya yang terletak hampir tepi pintu keluar dan ia berjalan menuju podium dengan rasa tegang, nervous, badannyapun terasa gemetar tak karuan rasanya.

“Heee? Dia seorang wanita? Yang benar saja? Kukira nama itu milik seorang pria ?!” ucap salah seorang siswa dari kelas 3-B. “Sou ka, dia juga berasal dari kelas 1, hebat sekali dia. Cantik pula.” Seorang siswa disampingnya juga ikut berkomentar. Semua siswa diauditorium terlihat heran sekaligus takjub pada sang juara 1 tersebut.

“Silakan aku akan beri kesempatan pada masing-masing siswa untuk memberikan sambutan.” Presdir Hyunapun mempersilakan ketiga juara tersebut untuk berbicara atau lebih tepatnya memberi sambutan.

Sang juara 3 pun mulai berbicara “Aaa…aku sangat bersyukur sekali atas apa yang kudapat hari ini terima kasih pada semuanya yang telah mendukungku.” Pria itu mengakhiri sambutannya sambil membungkuk.

“Silakan nona Murao Ayumi giliranmu.”

“Oh ya…ku ingin mengucapkan banyak terima kasih pada orangtuaku karena merekalah aku bisa melakukan yang terbaik kali ini, arigatou gozaimasu, Okasan to Otousan J” Senyum sumringah melebar dari bibir wanita itu.

“Ya…ini dia sang juara pertama kita Saikou Rie, aku ingin mendengarmu bicara, berikan yang terbaik, ok.” Presdir Hyuna memberikan mic nya pada Rie, dan iapun memulainya.

Hhhh~….hembusan nafas tegang yang pertama kali ia lontarkan.

“….Thank you very much for you all..i’m so proud to stand here and…I really appreciated. I wish you also can do the best for your mind. Thanks.”

OVER…..



***



Musim dingin dimulai….
      
#Sekolah

“Ya Tuhan….aku harap aku tidak telat hari pertama ini, berkati aku ya tuhan…” Seorang wanita memakai sweter berwarna pink, berambut hitam pekat sebahu, berjalan amat terburu-buru sambil berdoa dikoridor sekolah menuju ruang kelas 2-B. Oh my god tanpa sengaja…seseorangpun menabraknya…

Bugh…!!

“Ah…Ya Tuhan…Selamatkan aku!”

“…Daijoubu desuka?” Terciptalah seseorang pria memakai jaket coklat gelap juga syal berwarna putih melingkar dilehernya, yang juga memiliki tidy hair berwarna brown-red dan wajah nan tampan seperti Miura Haruma menyapanya.

“Hhh` nandemonai…Eh? Anata wa dare desuka? Seperti orang baru.”

“Watashi Shinichi Yama desu. Iya… aku baru pindah dari Yamaguchi sebulan yang lalu.” Pria itupun memperkenalkan diri dan mengulurkan tangan mengajak bersalaman pada wanita itu sambil tersenyum.

“Ah sou ka..Watashi Mizumi Hanase desu.” Hanasepun membalas uluran tangannya. Dan ia mulai bertanya lagi.

“Oh ya, Kau dari kelas mana?”   

“Aku dikelas 2-B.”

“Ah…Hontou? Kalo begitu kau satu kelas denganku….

“……”
“ Ayo kita harus segera masuk kelas, sebentar lagi dimulai.” Senyum bahagia yang pertama kali ia persembahkan pada Yama. Inilah senyum persahabatan J


#Ruang kelas 2-B….


Suasana ruang kelas 2-B terlihat begitu ramai, hanya beberapa orang yang terlihat hanya terdiam, baca buku, dan…melamun paling mengasyikan…hah apa itu melamun paling mengasyikan?

“Ohayoo minna….” Seru Hanase dengan ramahnya ketika memasuki ruang kelas. Dan tanpa sengaja iapun melihat sesosok Azuki Tamoto yang pernah satu kelas sekaligus satu permainan  dengannya ketika kelas 1 bahkan ketika mereka di SMP, tentunya mereka sangat akrab sekali.

“Ah…Mizumi!!”

“Azuki ? hh` tak kusangka kita satu kelas lagi..tak ada habisnya ya Tuhan…Selamatkan aku T_T.” dia mengucapkannya sambil mengeluh.

“Kami-sama help.” Dengan polosnya Yama ternyata menyimak doa Hanase.

“Mizumi…Apa kau tahu? Saikouu Rie satu kelas dengan kita..” Azuki berbisik pada Hanase  hingga telinga Hanase nyaris menempel pada bibir Azuki.

“Nani? Sou desuka? Lalu kenapa?”

“Dia itu kan si orang jenius 1000 years high school”

“Lalu? Aku mau berteman dengannya lagipula kita sama-sama wanita jadi aku tidak perlu takut. Wlee..:p”

“-____- (tuhan tak memberkatimu).”

……………………………..
“Anata no namae wa dare desuka? ” Azuki mencoba bertanya pada Yama lebih jelasnya mengajaknya berkenalan.

“Ah? Ore? Shinichi Yama.”

“Ore ba Azuki Tamoto, Yoroshiku :3…(haha agak lebay dikit Azukinya…biasanya cowok jarang pake yoroshiku wkwkwk kaya cewek.)

#makan siang….

“Mizumi…apa kau sudah kenalan dengan si jenius itu?”

“Mada…aku belum sempat.” Jawab Hanase sambil menyeruput cup minumannya.

“Hee? Apa maksudmu? Tapi sepertinya dia tidak keluar untuk makan siang.”

“…Kau mempedulikannya?”

“Hanya bertanya…” Jawab Azuki sambil melirik kesekitar. Lalu iapun menemukan sesosok Saikouu Rie berjalan menuju mejanya.

“Ah…itu dia, aku akan coba dekati dia…jaa..” Tiba-tiba Hanase melintas pergi menemui Rie.

“……?………?………?….”

“Konnichiwa…Saikouu Rie-chan. (Oh my gosh…dia cantik sekali seperti Anastasya shpagina)”

“Oh hai.”  (‘hai’ disini bukan menyapa tapi artinya bahasa indonesianya ‘ya’.)  Dengan dinginnya Rie menjawab tanpa melihat wajah Hanase.

Ck!...(dinginnya dia ya Tuhan….) Hanase mendesah dalam hatinya.

“Boleh aku duduk disini denganmu?”

“Hai…” Tragisnya jawaban yang diberikan Rie pada Hanase. Dengan beraninya Hanase memperkenalkan diri.

“Um…Watashi Mizumi Hanase desu, yoroshiku..” Senyuman ramah tertepis dari bibir manisnya Hanase tentunya untuk Rie.

“Hai…Sepertinya kau sudah tahu namaku, Mizumi-chan.” Lagi-lagi adegan tragis menimpa Hanase yang sudah terlihat lengah berbicara dengan Rie, tapi masih untung Rie sempat menyebut namanya, ia tak mau menyerah begitu saja, Tuhan bersamanya.

“Oh ya…kau dan aku berada dikelas yang sama jadi kalau tidak keberatan aku mau menjadi temanmu.” Pertanyaan yang sedikit berbelit “_”.

“Tak masalah.”

Mulai tersenyum lebar… “Domo, arigatou ne Rie-chan.”

Jawabannya…Hanya mengangguk. ’Sakit…T_T’. Hanase merasa ada yang menusuk hatinya barusan.

***

Kringg……………… ’dipersilakan kepada seluruh siswa 1000 years school ntuk meninggalkan gedung sekolah’.

Memang benar, sekolah ini cukup populer di Shibuya dengan alasan jumlah siswanya yang sangat terbatas, dan juga sekolah ini memiliki seperangkat teknologi bel sekolah yang cukup modern.





#pulangsekolah….

Semua siswa 1000 years high school telah selesai jam pelajaran dan semuanya segera meninggalkan sekolah. Sekarang memang musim dingin tapi beruntung tidak turun salju sehingga mereka bisa pulang dengan cepat dan selamat.

“Bagaimana perkenalanmu dengan Saikouu Rie?” Shinichi mencoba bertanya pada Hanase atas event saat makan siang.

“Huh…sangat menegangkan, tapi lumayan dapat hasil..Tuhan bersamaku aku yakin.” Mimik muka Hanase terlihat menyedihkan setelah peristiwa itu.

“?? Kau mengajaknya berteman?” Azukipun tak ingin ketinggalan topik.

“Sou da. Meskipun ia hanya mengangguk tapi setidaknya dia meresponku.”

“Apa?? Hanya mengangguk? Apa tak ada jawaban lain selain mengangguk?” Emosi Azuki hampir meningkat 20%.

“Menggeleng…” Hanase menjawab dengan polosnya.

“Heee? Apa maksudmu Mizumi? Kau serius?”

“Tidak…Hanya lelucon.”

“-____-”

“Dia seperti apa?” Shinichi kembali bertanya karena rasa penasarannya. Namun kali ini ia terlihat sangat antusias.

“Dingin…Egois dan keras kepala…aku tahu itu.” Azuki memutuskan jawaban sendiri sambil melipat kedua tangannya.

“Hei…Apa maksudmu… jangan sembarangan mengambil keputusan kau belum tahu siapa dia bicarapun belum…Aku masih meragukannya shinichi.”

“Naruhodo…”

***

Hari ini…hari Selasa, musim dingin…tapi tak menutup kemungkinan untuk para siswa bermalas-malasan pergi kesekolah. Salju tebal menutupi semua permukaan kota. Dan apakah hari ini akan menghasilkan kisah yang berbeda untuk Saikouu Rie dan teman-temannya, apakah akan membosankan? Menyenangkan? Atau melelahkan?

Setelah seminggu dari awal semester 3 berlalu, akhirnya semua siswa kelas 2-B sudah terlihat sangat akrab satu sama lain, bahkan mereka sempat membuat suatu komunitas dikelas…-____-
Terdengar disekeliling koridor sekolah desahan  2 orang siswi 1000 years high school yang seharusnya tak perlu didengar, tapi…itu tidak mungkin.

“Aku baru tahu kalo seorang gadis jenius itu ternyata  dingin juga sombong…” ucap salah seorang siswi dari kelas 2-D, Miya Shigawa.

“Maksudmu Saikouu Rie?” Tanya seorang temannya yang sedang mendampinginya, Aita Naumi.

“Aku sangat tidak ingin melihat wajahnya…Kau tahu semua siswa disini membicarakannya karena dia itu type orang yang sulit diajak bicara juga tak pernah senyum dan sedikit sekali respon. Aku begitu sangat menyesal ketika aku tawari makan bersama ketika itu. Cih!”  Miya mendengus kesal karena peristiwa dikantin sekolah waktu itu.

“Wanita itu yang kau maksud Miya?” Aita menunjuk kearah Rie yang tepat akan melewati mereka.

Sssseeeeeeeeeettt…………..

“Kurasa koridor ini hanya diperuntukan pada orang jenius macamnya…tapi percuma saja jika ia tidak menghargai setiap orang yang ada disekitarnya.” Tatapan muka sinis yang diciptakan Miya nyaris membuat temannya, Aita, phobia, ‘seram’ bahkan lebih seram dibandingkan hantu sadako.

“…………………”

Sayangnya Rie tak merespon atau menengok sedikitpun, ia hanya cukup mendengarnya sedikit tak lebih dari 3 detik. Rie tetap focus pada tujuannya karena memang ia selalu tergesa-gesa. Dia lebih baik terlihat seperti orang dungu daripada harus tidak mengabaikan setiap celotehan para siswa yang benar-benar seperti firework dengan cipratan api tingkat tinggi.

“……Kau lihat kan Aita? Seperti itukah orang pintar? Aku membencinya! Ck!” Wanita itu mendengus sebal.

***



‘atittudes in anyone don’t always nature’
(Author)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar